GUA6BSWiGfM5GUC7TUzoTpA8Ti==
Light Dark
Harga Emas Turun 3% Akibat Kesepakatan Tarif AS-China, Ini Penjelasan Lengkapnya

Harga Emas Turun 3% Akibat Kesepakatan Tarif AS-China, Ini Penjelasan Lengkapnya

Daftar Isi
×

Advertorialnews.com — Harga emas dunia turun tajam sebesar 3% pada awal pekan ini, setelah Amerika Serikat dan China mengumumkan kesepakatan tarif dagang yang meredakan ketegangan perdagangan antar kedua negara. Penurunan ini menjadi yang terbesar dalam satu bulan terakhir dan memberikan sinyal penting bagi investor global.

Penyebab Harga Emas Turun pada Mei 2025

Harga emas spot anjlok ke level US$3.225,28 per troy ounce pada perdagangan Senin (12/5/2025), setelah sebelumnya menyentuh rekor US$3.500,05 pada April lalu. Penurunan ini dipicu oleh kabar bahwa AS akan memangkas tarif impor China dari 145% menjadi 30%, sementara China juga menurunkan tarif impor dari 125% menjadi 10%. Kesepakatan ini bersifat sementara dan berlaku selama 90 hari.

Dampak Kesepakatan AS-China terhadap Harga Emas

Kesepakatan ini mendorong penguatan dolar AS ke level tertinggi dalam sebulan dan mendorong naiknya indeks saham global. Karena emas diperdagangkan dalam dolar, penguatan dolar membuat logam mulia ini menjadi lebih mahal bagi investor luar negeri, yang akhirnya menekan permintaan emas dan menyebabkan harganya turun.

Analisis Harga Emas dan Prediksi ke Depan

Menurut analis Kitco Metals, Jim Wyckoff, tren penurunan harga emas ini bersifat jangka pendek. Jika harga kembali menembus resistensi di US$3.275 hingga US$3.350, maka tren naik bisa berlanjut. Namun bila tidak, potensi koreksi lebih lanjut masih terbuka.

Harga Emas Antam Turut Terkoreksi

Dampak penurunan harga emas global juga terasa di pasar domestik. Harga emas Antam hari ini (13 Mei 2025) tercatat turun menjadi Rp1.905.000 per gram, atau turun Rp23.000 dibandingkan hari sebelumnya. Penurunan ini membuka peluang beli bagi investor ritel di Indonesia.

Apakah Saat Ini Waktu yang Tepat untuk Investasi Emas?

Penurunan harga emas global bisa menjadi peluang beli emas untuk jangka panjang, apalagi jika ketegangan dagang kembali meningkat atau kondisi geopolitik memburuk. Namun, investor harus cermat melihat tren pasar global, nilai tukar dolar, dan kebijakan suku bunga sebagai indikator utama arah harga emas ke depan.