Video Syahfa Intania, pelajar SMAN 17 Pandeglang, viral setelah menyoroti kondisi jalan rusak di Kampung Ciseureuheun. Warga minta perbaikan segera dilakukan.
Advertorialnews.com – Aksi Syahfa Intania, siswi kelas XI SMAN 17 Pandeglang, mencuri perhatian publik setelah videonya yang mengungkap jalan rusak di Kampung Ciseureuheun, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, viral di media sosial.
Dalam video yang ia unggah di akun Instagram pribadinya, Syahfa dengan tulus menyampaikan keresahan masyarakat terhadap kondisi jalan desa yang rusak parah. Jalan tersebut dipenuhi batu-batu tajam, berlumpur saat hujan, dan kerap menyebabkan kecelakaan.
“Saya tidak bermaksud menyudutkan siapapun. Ini murni keluhan kami sebagai warga dan pelajar yang setiap hari melewati jalan ini,” ujar Syahfa dalam videonya.
Kondisi jalan yang rusak tersebut sudah lama dikeluhkan warga. Namun hingga kini, belum ada tindakan nyata dari pihak desa maupun pemerintah daerah. Syahfa menyampaikan bahwa warga merasa aktivitas sehari-hari sangat terganggu, terutama anak-anak sekolah dan para pekerja.
“Kami berharap jalan ini bisa diperbaiki secepatnya, agar aktivitas warga tidak lagi terhambat dan kami bisa bersekolah dengan aman,” katanya.
Harapan Perbaikan Lewat Dana Desa
Warga Desa Ciseureuheun berharap pemerintah desa mengajukan perbaikan jalan melalui skema dana desa, yang memang bisa digunakan untuk pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan. Berdasarkan Permendesa PDTT Nomor 7 Tahun 2023, perbaikan jalan desa termasuk dalam prioritas penggunaan dana desa.
Kondisi jalan yang buruk tak hanya berdampak pada keselamatan, tetapi juga menghambat kegiatan ekonomi warga. Beberapa korban kecelakaan ringan dilaporkan akibat licinnya jalan saat hujan.
Dukungan Masyarakat dan Viral di Media Sosial
Unggahan Syahfa mendapat banyak dukungan dari netizen dan beberapa akun informasi wilayah Pandeglang. Banyak yang memuji keberaniannya sebagai pelajar yang peduli terhadap kampung halaman.
“Suara saya bukan hanya mewakili saya sendiri, tapi semua teman-teman dan warga di kampung kami yang menginginkan perubahan,” tutup Syahfa.
Aksi Syahfa Intania menjadi contoh nyata bagaimana suara pelajar bisa membawa perhatian terhadap masalah infrastruktur desa. Warga kini menunggu respons konkret dari pemerintah daerah dan berharap perbaikan jalan bisa segera terealisasi.