Advertorialnews.com – Sebuah insiden mengerikan terjadi pada penerbangan Lufthansa dengan rute Frankfurt–Seville pada Februari 2024. Pesawat Airbus A321 yang membawa 215 orang, termasuk penumpang dan awak, sempat terbang tanpa kendali pilot selama 10 menit setelah kopilot mengalami kejang mendadak saat kapten meninggalkan kokpit.
Kronologi: Kopilot Pingsan, Pesawat Tanpa Pengemudi
Insiden bermula ketika kapten meninggalkan kokpit untuk ke toilet, meninggalkan kopilot seorang diri. Dalam waktu singkat, kopilot mengalami kejang akibat kondisi medis yang belum pernah terdiagnosis. Ia tak sadarkan diri di kursinya.
Ketika kapten mencoba kembali ke kokpit, ia tidak mendapat respon dari dalam. Meskipun telah memasukkan kode darurat berulang kali, pintu tetap terkunci—menyebabkan pesawat terbang tanpa pilot aktif selama hampir 10 menit.
Beruntung, sistem autopilot tetap aktif, menjaga pesawat tetap stabil di ketinggian jelajah.
Kondisi Kopilot Pulih, Pesawat Dialihkan ke Madrid
Setelah hampir 10 menit, kopilot perlahan siuman dan akhirnya membuka pintu kokpit. Kapten segera mengambil alih kendali dan memutuskan untuk mengalihkan penerbangan ke Madrid sebagai langkah darurat.
Pesawat berhasil mendarat dengan aman dan kopilot langsung dilarikan ke rumah sakit untuk pemeriksaan intensif. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.
Rekomendasi Keamanan dan Evaluasi Sistem Kokpit
Komisi Investigasi Kecelakaan dan Insiden Penerbangan Sipil Spanyol (CIAIAC) menyoroti pentingnya keberadaan dua orang di kokpit sepanjang waktu—aturan yang sempat diberlakukan pasca tragedi Germanwings 2015, namun dilonggarkan beberapa tahun terakhir.
CIAIAC merekomendasikan Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa (EASA) untuk kembali mengevaluasi kebijakan ini demi mencegah potensi bahaya serupa di masa mendatang.
Sistem Autopilot Selamatkan Ratusan Nyawa
Insiden ini menjadi pengingat pentingnya protokol keamanan penerbangan. Berkat sistem autopilot yang andal dan keputusan cepat dari kapten, ratusan nyawa berhasil diselamatkan.